Kisah Sukses Fotografer Difabel Yang Handal - Ibu Rusidah

Sobat BFUP - Saya sebagai salah satu ciptaan-NYA yang diberi kelengkapan fisik sering bercermin dan merenungkan diri serta selalu bersykur atas segala nikmat yang diberikan-NYA, itu pun saya masih sering lupa bersyukur,, saya akui itu. Disini ada kisah yang sangat inspiratif,, saya kutip dari teman blog lain.

Jika saya meminta sobat melirik foto terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini mungkin yang terbesit di benak sobat semua "Bagaimana si ibu ini melakukan semuanya " dan yang kedua pasti "Bagaimana ibu ini menekan tombol shutternya ??". Berarti pemikiran kita sama... hehe

Langsung lanjut ke cerita. Wanita berkerudung itu memotret menggunakan kamera profesional dengan lincah. Sesekali ia menaiki bangku. Dia tak canggung, juga tak terlihat kepayahan, padahal dia sama sekali tak berjemari. Dialah Rusidah, fotografer asal Purworejo yang kehilangan kedua lengan bawahnya sejak kecil. Rusidah tengah menjadi juru foto dokumentasi untuk General Election Network for Disability (AGENDA) yang menggelar Dialog Regional tentang akses Pemilu bagi Penyandang Disabilitas.

Kisah Sukses Fotografer Difabel Yang Handal - Ibu Rusidah

Lambat laun, nama Rusidah semakin dikenal, tak saja di Purworejo, tapi juga tempat lain. Segera dia berubah menjadi tak lagi fotografer keliling. Ia kini fotografer panggilan untuk acara pernikahan, ibu-ibu dharmawanita/PKK, sunatan, pas foto sekolah, dan masih banyak lagi. Dia bahkan menjadi fotografer tetap untuk dokumentasi kegiatan ibu Bupati Purworejo. Rusidah kemudian memohon bantuan kamera kepada Pemerintah Kabupaten Purworejo. Kamera Pentax K-1000 pun menjadi miliknya. Dari profesinya itu ia mendapat Rp200.000 sampai Rp400.000 sebulan. Keinginan Rusidah untuk mencari penghasilan sendiri terwujud sudah. Ia bahkan membuktikan, pekerjaannya yang membutuhkan kelihaian tangan itu bisa ia lakoni meski dikungkung oleh keterbatasan.”Saya bisa membuktikan pada orang, walau saya kekurangan tetapi saya bisa,” kata Rusidah. Ingin punya studio Langkah Rusidah tidak berhenti hanya menjadi fotografer panggilan. “Dari dulu saya ini ingin punya studio foto di pinggir jalan,” ungkapnya.

Kisah Sukses Fotografer Difabel Yang Handal - Ibu Rusidah

Selama ini, Rusidah menyulap rumah kontrakan sederhana di Desa Boto Ndaleman, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, menjadi studio mini. Kini ia dan suaminya yang berdagang es krim itu, sedang membangun studio foto di pinggir jalan. Alat perlengkapan studio sudah mulai terkumpul berkat bantuan PT Datascrip yang adalah distributor kamera Canon di Indonesia. Anaknya juga mulai belajar mengedit foto hasil karyanya. “Saya juga selalu mendapat dukungan dari teman-teman fotografer, misalnya dikasih buku fotografi atau cara bisnis fotografi,” katanya. Rusidah tidak pernah membeli kamera sendiri, termasuk saat masuk era digital. Rusidah yang tahun lalu diundang Ani Yudhoyono pada pembukaan pameran fotonya di Galeri Nasional, hanya membekali dirinya dengan kamera yang diberikan opengagum yang bersimpati padanya. “Cacat ini kan bukan penyakit, jadi bukan alasan kalau kita ingin berkarya,” ujar Rusidah. Beda dirinya dengan orang-orang yang lengkap fisiknya adalah kalau orang normal mengerjakan sesuatu selama 1 menit, maka penyandang cacat sepertinya menghabiskan waktu 5 menit. “Walau cacat tetapi hati saya normal,” katanya. Keinginan lain Rusidah selain memiliki studio foto di pinggir jalan adalah memotret ke luar negeri.Omong-omong, Anda dapat berbicara Bahasa Inggris tidak ? Rusidah menjawab, “Cuma bisa bilang Good Morning.” Derai tawa mengiring lepas dari mulutnya. Semoga menginspirasi kita semua.
Previous
Next Post »

= > Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas
= > Berkomentar dengan url ( mati / hidup ) tidak akan di publish ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment